by dicky aries :
gmail : dicky.aries.3@gmail.com
yahoo : dicky_aries@rocketmail.com
nimbuzz : dicky aries
facebook : dicky_aries@rocketmail.com
DAFTAR ISI
Daftar isi .......................................................................................................i
Kata pengantar.............................................................................................ii
I. Struktur Atom
1. Pengertian struktur atom ............................................................................1
2. Nomor atom dan nomor massa ...................................................................1
3. Macam macam model atom ........................................................................2
4. Model atom John Dalton .............................................................................2
5. Model atom J.J Thomson .............................................................................3
6. Model atom Rutherford ...............................................................................3
7. Model atom Bohr .........................................................................................4
8. Model atom modern ....................................................................................4
9. Konfirgurasi elektron ...................................................................................5
II. Sistem periodik unsur
1. Perkembangan sistem periodik unsur .......................................................6
a. Antoine Laurent Lavoisier ....................................................................6
b. Triade Dobereiner ...............................................................................6
c. Hukum Oktaf Newlands .......................................................................7
d. Hukum Mendeleev ..............................................................................7
e. Sistem periodik modern ......................................................................7
f. Bagan sistem periodik modern ............................................................8
2. Sifat periodik unsur ......................................................................................9
3. Hubungan antara golongan dengan konfirgurasi elektron ........................10
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Kimia, Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan sktuktur atom,sistem periodik,ikatan kima dan terokimia. penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerja sama kita semua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Medan, April 2013
Penulis
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
A. STRUKTUR ATOM
1. Pengertian
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
2. NOMOR ATOM (Z) dan NOMOR MASSA (A)
Inti atom tersusun dari proton dan netron. Nomor atom (Z) suatu unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Nomor massa (A) suatu atom menunjukkan jumlah nukleon (proton dan netron) dalam inti atom. Atom suatu unsur dapat ditulis dengan notasi :
X = Lambang atom suatu unsur
A = Nomor massa = jumlah proton + jumlah netron
Z = Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Isotop adalah atom-atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda.
Contoh :
Isobar adalah atom-atom berbagai unsur yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atomnya berbeda.
Isoton adalah atom-atom dari berbagai unsur yang mempunyai jumlah netron yang sama.
Isoelektron adalah atom dan ion yang mempunyai susunan atau jumlah elektron yang sama.
3. Macam-macam model atom
a. Model atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan teori atom Dalton :
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelebihan teori atom Dalton :
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
b. Model atom J.J Thomson
Teori atom dalton cukup lama dianut para ahli hingga ditemukannya elektron bermuatan negatif oleh J.J Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron ini mematahkan teori dalton bahwa atom merupakan materi terkecil. Oleh karena atom bermuatan negatif, maka Thomson berpikir bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang.
Dengan demikian atom bersifat netral. Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu, elektron ( bagian atom yang bermuatan negatif ) tersebar merata dipermukaan bola tersebut. Muatan – muatan negatif tersebut tersebar seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
Kelebihan :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan :
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
c. Model atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan:
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
d. Model atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck
Model atom Bohr sebagai berikut :
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
e. Model atom modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Model Mekanika Kuantum Sebagai Berikut :
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
3. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menghantarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom (kulit atom).
Aturan pengisian elektron pada kulit atom.
a. Jumlah elektron pada kulit-kulit atom sesuai rumus = 2n2, n = nomor kulit.
- Kulit 1 (kulit K) jumlah elektron maksimum 2.12 = 2 elektron
- Kulit 2 (kulit L) jumlah elektron maksimum 2.22 = 8 elektron
- Kulit 3 (kulit M) jumlah elektron maksimum 2.32 = 18 elektron
- Kulit 4 (kulit N) jumlah elektron maksimum 2.42 = 32 elektron
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit yang terdekat dengan inti (K), jika kulit terendah (K) sudah penuh, pengisian dilanjutkan pada kulit berikutnya.
c. Kulit K penuh dengan 2 elektron dan kulit L penuh dengan 8 elektron.
d. Kulit M penuh dengan,
- 8 elektron jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron jika elektron tersisa lebih dari 18
e. Kulit N penuh dengan,
- 8 elektron, jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 18 kurang dari 32
- 32 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 32
B. SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
1. Perkembangan sistem periodik unsur
Sistem periodik memperlihatkan pengelompokkan atau susunan unsur-unsur dengan tujuan mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah secara periodik. Usaha-usaha untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli menemukan semakin banyaknya unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur ini dimaksudkan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
a. Antoine Laurent Lavoisier (26 Agustus 1743 – 8 Mei 1794)
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
1. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogen
2. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksida
3. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa, Molibdenum, Nikel, Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Seng
4. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borak
b. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade. Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.
c. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf.
d. Hukum Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode. Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut belum ditemukan.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
e. Sistem Periodik Modern / bentuk panjang
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Bagan Sistem Periodik Modern
Sistem periodik bentuk panjang(modern) terdiri atas :
a) Lajur vertikal yang disebut GOLONGAN dan ditulis dengan angka Romawi
Golongan terdiri dari :
1. Golongan Utama (Golongan A)
Golongan utama terdiri dari :
- Golongan IA : Golongan Alkali
- Golongan IIA : Golongan Alkali tanah
- Golongan IIIA : Golongan Aluminium
- Golongan IVA : Golongan Karbon
- Golongan VA : Golongan Nitrogen
- Golongan VIA : Golongan Kalkogen
- Golongan VIIA : Golongan Halogen
- Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
2. Golongan Transisi (Golongan B)
Golongan transisi ( golongan B ) terdiri dari :
- Golongan Transisi (golongan B), yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB
- Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
.. Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 57La)
.. Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 89Ac)
Unsur yang berbeda dalam 1 golongan mempunyai persamaan sifat disebabkan karena mempunyai elektron valensi (elektron dikulit terluar) yang sama.
b) Lajur Horizontal disebut periode
- Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur
- Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur
- Periode 7, terdiri dari 23 buah unsur (belum lengkap)
Cara menentukan golongan dan periode suatu unsur
Unsur Golongan A
Cara menentukan golongan dan periode pada unsur golongan A adalah sebagai berikut :
1. Membuat konfigurasi elektronnya
2. Menentukan elektron valensinya (untuk menentukan golongan)
3. Menentukan nomor kulit terluarnya (untuk menentukan periode)
2. Sifat periodik unsur unsur
1. Jari jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah.
Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil dari jari-jari ion negatifnya.
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl -
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba 2+
Grafik hubungan antara jari-jari atom dan nomor atom adalah sebagai berikut :
2. Potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah, sehingga elektron sulit untuk di lepaskan.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang, menyebabkan elektron mudah dilepas.
Grafik hubungan energi ionisasi pertama dan nomor atom ialah sebagai berikut :
3. Adalah besarnya energi yang dibebeaskan oleh suatu atom dalam bentuk gas pada waktu menerima sebuah elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar afinitas elektron (makin negatif) berarti makin mudah menerima elektron.
Makin kecil afinitas elektron (makin positif) makin sulit menerima elektron.
4. Keelektronegatifan Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecederungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
Makin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif, tetapi cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
3. Hubungan Antara Golongan Dengan Konfigurasi Elektron
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN A
Lambang Golongan Nama Golongan Konfigurasi Elektron Orbital Terluar
I - A Alkali ns1
II - A Alkali tanah ns2
III - A Boron ns2 - np1
IV - A Karbon - Silikon ns2 - np2
V - A Nitogen - Posphor ns2 - np3
VI - A Oksigen ns2 - np4
VII - A Halogen ns2 - np5
VIII - A Gas mulia ns2 - np6
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN B
Konfigurasi Elektron Lambang Golongan
(n - 1) d1 ns2 III - B
(n - 1) d2 ns2 IV - B
(n - 1) d3 ns2 V - B
(n - 1) d4 ns2 VI - B
(n - 1) d5 ns2 VII - B
(n - 1) d6-8 ns2 VIII
(n - 1) d9 ns2 I - B
(n - 1) d10 ns2 II - B
gmail : dicky.aries.3@gmail.com
yahoo : dicky_aries@rocketmail.com
nimbuzz : dicky aries
facebook : dicky_aries@rocketmail.com
DAFTAR ISI
Daftar isi .......................................................................................................i
Kata pengantar.............................................................................................ii
I. Struktur Atom
1. Pengertian struktur atom ............................................................................1
2. Nomor atom dan nomor massa ...................................................................1
3. Macam macam model atom ........................................................................2
4. Model atom John Dalton .............................................................................2
5. Model atom J.J Thomson .............................................................................3
6. Model atom Rutherford ...............................................................................3
7. Model atom Bohr .........................................................................................4
8. Model atom modern ....................................................................................4
9. Konfirgurasi elektron ...................................................................................5
II. Sistem periodik unsur
1. Perkembangan sistem periodik unsur .......................................................6
a. Antoine Laurent Lavoisier ....................................................................6
b. Triade Dobereiner ...............................................................................6
c. Hukum Oktaf Newlands .......................................................................7
d. Hukum Mendeleev ..............................................................................7
e. Sistem periodik modern ......................................................................7
f. Bagan sistem periodik modern ............................................................8
2. Sifat periodik unsur ......................................................................................9
3. Hubungan antara golongan dengan konfirgurasi elektron ........................10
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Kimia, Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan sktuktur atom,sistem periodik,ikatan kima dan terokimia. penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerja sama kita semua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Medan, April 2013
Penulis
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
A. STRUKTUR ATOM
1. Pengertian
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
2. NOMOR ATOM (Z) dan NOMOR MASSA (A)
Inti atom tersusun dari proton dan netron. Nomor atom (Z) suatu unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Nomor massa (A) suatu atom menunjukkan jumlah nukleon (proton dan netron) dalam inti atom. Atom suatu unsur dapat ditulis dengan notasi :
X = Lambang atom suatu unsur
A = Nomor massa = jumlah proton + jumlah netron
Z = Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Isotop adalah atom-atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda.
Contoh :
Isobar adalah atom-atom berbagai unsur yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atomnya berbeda.
Isoton adalah atom-atom dari berbagai unsur yang mempunyai jumlah netron yang sama.
Isoelektron adalah atom dan ion yang mempunyai susunan atau jumlah elektron yang sama.
3. Macam-macam model atom
a. Model atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan teori atom Dalton :
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelebihan teori atom Dalton :
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
b. Model atom J.J Thomson
Teori atom dalton cukup lama dianut para ahli hingga ditemukannya elektron bermuatan negatif oleh J.J Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron ini mematahkan teori dalton bahwa atom merupakan materi terkecil. Oleh karena atom bermuatan negatif, maka Thomson berpikir bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang.
Dengan demikian atom bersifat netral. Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu, elektron ( bagian atom yang bermuatan negatif ) tersebar merata dipermukaan bola tersebut. Muatan – muatan negatif tersebut tersebar seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
Kelebihan :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan :
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
c. Model atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan:
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
d. Model atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck
Model atom Bohr sebagai berikut :
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
e. Model atom modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Model Mekanika Kuantum Sebagai Berikut :
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
3. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menghantarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom (kulit atom).
Aturan pengisian elektron pada kulit atom.
a. Jumlah elektron pada kulit-kulit atom sesuai rumus = 2n2, n = nomor kulit.
- Kulit 1 (kulit K) jumlah elektron maksimum 2.12 = 2 elektron
- Kulit 2 (kulit L) jumlah elektron maksimum 2.22 = 8 elektron
- Kulit 3 (kulit M) jumlah elektron maksimum 2.32 = 18 elektron
- Kulit 4 (kulit N) jumlah elektron maksimum 2.42 = 32 elektron
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit yang terdekat dengan inti (K), jika kulit terendah (K) sudah penuh, pengisian dilanjutkan pada kulit berikutnya.
c. Kulit K penuh dengan 2 elektron dan kulit L penuh dengan 8 elektron.
d. Kulit M penuh dengan,
- 8 elektron jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron jika elektron tersisa lebih dari 18
e. Kulit N penuh dengan,
- 8 elektron, jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 18 kurang dari 32
- 32 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 32
B. SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
1. Perkembangan sistem periodik unsur
Sistem periodik memperlihatkan pengelompokkan atau susunan unsur-unsur dengan tujuan mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah secara periodik. Usaha-usaha untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli menemukan semakin banyaknya unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur ini dimaksudkan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
a. Antoine Laurent Lavoisier (26 Agustus 1743 – 8 Mei 1794)
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
1. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogen
2. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksida
3. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa, Molibdenum, Nikel, Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Seng
4. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borak
b. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade. Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.
c. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf.
d. Hukum Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode. Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut belum ditemukan.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
e. Sistem Periodik Modern / bentuk panjang
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Bagan Sistem Periodik Modern
Sistem periodik bentuk panjang(modern) terdiri atas :
a) Lajur vertikal yang disebut GOLONGAN dan ditulis dengan angka Romawi
Golongan terdiri dari :
1. Golongan Utama (Golongan A)
Golongan utama terdiri dari :
- Golongan IA : Golongan Alkali
- Golongan IIA : Golongan Alkali tanah
- Golongan IIIA : Golongan Aluminium
- Golongan IVA : Golongan Karbon
- Golongan VA : Golongan Nitrogen
- Golongan VIA : Golongan Kalkogen
- Golongan VIIA : Golongan Halogen
- Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
2. Golongan Transisi (Golongan B)
Golongan transisi ( golongan B ) terdiri dari :
- Golongan Transisi (golongan B), yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB
- Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
.. Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 57La)
.. Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 89Ac)
Unsur yang berbeda dalam 1 golongan mempunyai persamaan sifat disebabkan karena mempunyai elektron valensi (elektron dikulit terluar) yang sama.
b) Lajur Horizontal disebut periode
- Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur
- Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur
- Periode 7, terdiri dari 23 buah unsur (belum lengkap)
Cara menentukan golongan dan periode suatu unsur
Unsur Golongan A
Cara menentukan golongan dan periode pada unsur golongan A adalah sebagai berikut :
1. Membuat konfigurasi elektronnya
2. Menentukan elektron valensinya (untuk menentukan golongan)
3. Menentukan nomor kulit terluarnya (untuk menentukan periode)
2. Sifat periodik unsur unsur
1. Jari jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah.
Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil dari jari-jari ion negatifnya.
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl -
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba 2+
Grafik hubungan antara jari-jari atom dan nomor atom adalah sebagai berikut :
2. Potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah, sehingga elektron sulit untuk di lepaskan.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang, menyebabkan elektron mudah dilepas.
Grafik hubungan energi ionisasi pertama dan nomor atom ialah sebagai berikut :
3. Adalah besarnya energi yang dibebeaskan oleh suatu atom dalam bentuk gas pada waktu menerima sebuah elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar afinitas elektron (makin negatif) berarti makin mudah menerima elektron.
Makin kecil afinitas elektron (makin positif) makin sulit menerima elektron.
4. Keelektronegatifan Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecederungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
Makin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif, tetapi cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
3. Hubungan Antara Golongan Dengan Konfigurasi Elektron
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN A
Lambang Golongan Nama Golongan Konfigurasi Elektron Orbital Terluar
I - A Alkali ns1
II - A Alkali tanah ns2
III - A Boron ns2 - np1
IV - A Karbon - Silikon ns2 - np2
V - A Nitogen - Posphor ns2 - np3
VI - A Oksigen ns2 - np4
VII - A Halogen ns2 - np5
VIII - A Gas mulia ns2 - np6
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN B
Konfigurasi Elektron Lambang Golongan
(n - 1) d1 ns2 III - B
(n - 1) d2 ns2 IV - B
(n - 1) d3 ns2 V - B
(n - 1) d4 ns2 VI - B
(n - 1) d5 ns2 VII - B
(n - 1) d6-8 ns2 VIII
(n - 1) d9 ns2 I - B
(n - 1) d10 ns2 II - B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar